Restu Mande berkesempatan memberikan pemikiran dalam workshop yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerjasama dengan Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) di Hotel Pullman Legian, Bali, 22 – 23 Juli 2024 dengan tema “Strengthening Standard Knowledge on Women Culinary Food Safety and Its Food Waste Management in Supporting the Domestic Tourism”.

Adapun topik yang dibawakan oleh Nenden Rospiani, co founder Restu Mande adalah tantangan dalam implementasi regulasi keamanan pangan. “Restu Mande sebagai produsen rendang dalam kemasan selain rumah makan, selalu comply kepada regulasi keamanan pangan” kata Nenden dihadapan peserta yang bersal dari 22 negara yang tergabung dalam APEC.
Pengalaman yang dijalankan oleh Restu Mande dalam mendapatkan berbagai sertifikat sebagai bentuk menjalankan regulasi keamanan pangan menjadi hal yang dibagikan kepada peserta. “Mendapatkan sertifikat tersebut dihadapkan dengan berbagai kendala dan BRIN membantu Restu Mande mendapatkannya dalam proses pendampingan dan implementasinya” tambah Nenden.
Para peserta sangat antusias mengikuti workshop ini dan memberikan tanggapan dan pertanyaan atas implementasi keamanan pangan oleh Restu Mande. Nenden memberikan pesan bagaimana pelaku UMKM di Indonesia dituntut untuk comply dengan regulasi dan ini bisa dilakukan kalau bekerjasama dengan Lembaga pemerintah, salah satunya BRIN. Disela-sela kegiatan, peserta dari berbagai negara berkesempatan mencicipi rendang Restu Mande dan mereka sangat menikmati enaknya rendan Restu Mande.
Kedepannya, Restu Mande akan terus mengoptimasi setiap peluang dalam rangka menjalankan tanggungjawab sebagai perusahaan untuk dapat menjalankan bisnis sesuai dengan regulasi yang ada. Peran pemerintah dalam hal ini BRIN sangat membantu Restu Mande memenuhi tuntutan terhadap regulasi keamanan pangan.